3 Prinsip Orang Cerdas
Tiga prinsip orang cerdas ini, diambil dari tiga qodliyah yang ada di dalam ayat 191 suroh Ali Imroon berikut ini:
الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلا جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات والارض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Di dalam ayat ini, ada tiga qodliyah. Yaitu:
1. Qodliyah alladziina yadzkuruunalloha qiyaaman waqu’uudan wa’alaa junuubihim ((yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring), yang dapat disimpulkan bahwa ulil albaab (orang cerdas), ialah mereka yang selalu berdzikir kepada Alloh Ta’ala, dalam kondisi apapun. Ya’ni mereka mempunyai prinsip TADZAKKUR.
2. Qodliyah wayatafakkaruuna fii kholqissamaawaati wal ardli (dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi), yang bisa disimpulkan bahwa mereka di manapun, dalam kondisi apapun, senantiasa berpikir tentang makhluk Alloh. Baik makhluk dari alamil amri, maupun makhluk dari alamil kholqi. Singkatnya mereka mempunyai prinsip TAFAKKUR.
Qodliyah robbanaa maa kholaqta haadzaa bathilang subchaanaka faqinaa ‘adzaabannaar (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka), yang bisa disimpulkan, bahwa mereka di manapun, kapanpun, dalam kondisi apapun, selalu menyukuri ni’mat Alloh Ta’ala, dengan syukur qauli, syukur fi’li dan syukur chaali. Pendeknya, mereka mempunyai prinsip TASYAKKUR.
Tulisan singkat ini, menggunakan metode ta,wil Hikmah Kamilah, dengan dasar disiplin ilmu ma’aani, mudah-mudahan bermanfaat bagi semua umat yang berminat.
No comments:
Post a Comment