Pertemuan KH.
Subhan Dengan KH. Abdul Hamid Pasuruan
Ini sebuah kisah pertemuan antara
KH. Subhan Ma'mun, pengasuh Pondok Pesant
ren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba
Brebes dengan KH. Abdul Hamid Pasuruan. Dikisahkan ketika itu Kyai Subhan masih
menuntut ilmu kepada Mbah Jamal Batokan. Pada suatu ketika Mbah Jamal mengutus
Kyai Subhan untuk menemui Mbah Hamid Pasuruan. Sebagai salah satu seorang
santri yg taat, Kyai Subhan pun melaksanakan perintah gurunya itu. Maka singkat
cerita sampailah Kyai Subhan di depan rumah Mbah Hamid yg ketika banyak sekali
tetamu yg menunggu Mbah Hamid keluar dari kamarnya. Ada peristiwa menakjubkan
yg menunjukkan salah satu karomah dari Mbah Hamid. Yaitu ketika Kyai Subhan
sampai dipintu rumah Mbah Hamid, seketika pintu kamar terbuka dan Mbah Hamid
keluar tanpa ada seorang tamu pun yg berkumpul diruangan itu yg melihatnya.
Mbah Hamid langsung menggandeng tangan Kyai Subhan untuk langsung masuk ke
kamar pribadi Mbah Hamid melewati para tamu yg seolah-olah tidak melihat
kehadiran Mbah Hamid menggandeng tangan Kyai Subhan. Di dalam kamar Kyai Subhan
dipersilahkan untuk memakan kepala ikan mujair yg sudah tersedia. Dengan
sedikit heran namun tidak berani membantah, Kyai Subhan pun memakan kepala ikan
itu sampai habis, sementara Mbah Hamid hanya tersenyum sambil berkata,
"Alhamdulillah."
Setelah itu Kyai Subhan pun menyampaikan salam dari Mbah Jamal kepada Mbah Hamid.
Setelah selesai segala sesuatunya, Kyai Subhan pun mohon diri kepada Mbah Hamid. Dan sekembalinya Kyai Subhan ke kediaman Mbah Jamal, ternyata Mbah Jamal sudah menunggunya sambil tersenyum kemudian memeluk Kyai Subhan sambil berkata, "Alhamdulillah, sekarang sudah saatnya kamu pulang dan menggantikan posisi ayahandamu, KH. Ma'mun Ma'shum, mengurus pesantren.
Dan ternyata apa yg dialami Kyai Subhan di rumah Mbah Hamid merupakan isyarat dan restu dari kedua waliyullah besar itu, Mbah Hamid dan Mbah Jamal, untuk memimpin pesantren Assalafiyah.
Wallaahu a'lam bisshowwab.
Setelah itu Kyai Subhan pun menyampaikan salam dari Mbah Jamal kepada Mbah Hamid.
Setelah selesai segala sesuatunya, Kyai Subhan pun mohon diri kepada Mbah Hamid. Dan sekembalinya Kyai Subhan ke kediaman Mbah Jamal, ternyata Mbah Jamal sudah menunggunya sambil tersenyum kemudian memeluk Kyai Subhan sambil berkata, "Alhamdulillah, sekarang sudah saatnya kamu pulang dan menggantikan posisi ayahandamu, KH. Ma'mun Ma'shum, mengurus pesantren.
Dan ternyata apa yg dialami Kyai Subhan di rumah Mbah Hamid merupakan isyarat dan restu dari kedua waliyullah besar itu, Mbah Hamid dan Mbah Jamal, untuk memimpin pesantren Assalafiyah.
Wallaahu a'lam bisshowwab.
No comments:
Post a Comment