Wednesday, July 19, 2017

KAROMAH GUSDUR

KAROMAH GUSDUR 
 
KH Abdurrohman Wahid (Gusdur). Mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia ini lahir di Jombang, Jatim, 7 September 1940 dari pasangan Wahid Hasyim dan Sholichah. Guru bangsa, reformis, cendikiawan, pemikir, pemimpin politik ini menggantikan BJ Habibie sebagai presiden RI setelah dipilih MPR hasil pemilu 1999. Beliau menjabat presiden RI dari 20 Oktober 1999 hingga Sidang Istimewa MPR 2001. Beliau lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil atau “sang penakluk”, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gusdur.
Gusdur adalah putra pertama dari enam bersaudara, dari keluargan yang sangat terhormat dalam komunitas muslim jawa timur. Kakek dari ayahnya, KH Hasyim Asy’ari, adalah pendiri Nahdlatul Ulama atau NU, sementara kake dari pihak ibu, KH Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren.
 
Di sela-sela acara tahlilan hari ke-7 wafatnya Gusdur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa, Kyai Sa’id Aqil pernah diajak ziarah ke pedalaman Tasikmalaya, Panjulan. Gusdur membawanya ke sebuah kuburan yang sepi. Untuk mencapai lokasi saja, harus menyebrang sebuah situ (danau).
Saat tiba, Gusdur menuju sebuah makam. Saat ditanya Kyai Sa’id, siapa jenazah yang telah dikebumikan di tanah ini? Gusdur tidak langsung menjawab. “dia orang sakti. Dia mencari musuh agar dia bisa dikalahkan,” ujar Kyai Sa’id Aqil meniru ucapan Gusdur.
Orang sakti yang dimaksud Gusdur, sambung Sa’id Aqil, ternyata bernama Surya Mesesa, seorang penyebar agama Islam di pulau jawa. Gusdur memberitahukan kepada Kyai Sa’id Aqil, mengapa Surya Mesesa bisa masuk Islam.
“untuk mendapatkan musuh, Surya Mesesa sampai ke Madinah, dan bertemu Syeikh Ali. Sama Syeikh Ali, Surya Mesesa disuruh mengangkat sebuah tongkat, dan tidak bisa. Karena itu, dia masuk Islam,” ujarnya.
Dan pada saat Gusdur bersama Kyai Sa’id Aqil berziarah ke makam Syeikh Ali, beliau ingin membacakan surah al-fatihah untuk Syeikh Ali sebanyak 1000 kali. Namun ketika mereka baru membacakan al-fatihah sebanyak 30 kali tiba-tiba seorang polisi datang mengusir mereka dan mengatakan, “musyrik, haram!”.
Untung saja mereka bukan penduduk setempat, sehingga tidak dihukum berat, karena bagi mereka ziarah kubur adalah larangan berat. Namun Gusdur sempat marah kepada polisi itu, “kamu musuh Allah, wahabi,” kata Gusdur.
Menurut kang Sa’id, panggilan akrab KH Sa;id Aqil Siroj, Gusdur memang gemar berziarah ke makam para aulia dan sesepuh. Selain mendoakan mereka, dengan cara Gusdur merangkai sejarah peristiwa yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu, yang bahkan tidak tertulis dalam buku-buku sejarah.
Namun ada yang menarik ketika Gusdur berziarah kesuatu makam, kata Kang Sa’id, “kalau ada makam yang diziarahi Gusdur, pasti kemudian makam itu ramai diziarahi orang. Gusdur memang tidak hanya memberkahi orang yang hidup, tapi juga orang yang sudah mati,” katanya disambut tawa hadirin.
 
Setelah berziarah, beliau berdoa di Raudhoh, malamnya Gusdur mengajak Kyai Sa’id jalan-jaln ke Masjid untuk mencari seorang wali. Setelah muter-muter di Masjid, Kyai Sa’id ketemu dengan orang pakai sorban tinggi, lagi ngajar santrinya banyak, lalu Kyai Sa’id berkata kepada Gusdur.
“apa ini wali Gus?”
Gusdur bilang, bukan..!
Akhirnya mencari lagi, dan ketemu dengan orang yang pakai surban dengan jidat hitam, Gusdur bilang bukan ini.....
Kemudian Gusdur menghentikan langkah di dekat orang yang memakai surban kecil biasa, duduk di atas sajadah, baru Gusdur bilang, “ini adalah wali...”
Kemudian Kyai Sa’id memperkenalkan pada wali tersebut, dalam bahasa Arab, dan terjemahannya seperti ini, “Syeikh ini saya perkenalkan namanya Ustadz Abdurrohma Wahid, ketua organisasi Islam terbesar di Asia”.
Tujuan dari mencari wali ini adalah ingin mendapat doa barokah dari seorang wali tersebut.
Akhirnya wali ini berdoa untuk Gusdur semoga diridhoi, diampuni, hidupnya sukses.
Setelah itu wali tersebut pergi sambil menyeret sajadahnya dan mengatakan “dosa apa saya? Sampai-sampai maqom (kedudukan) saya diketahui oleh orang...”
Dalam sebuah atsar (perkataan ulama) menyatakan, bahwa yang mengetahui kedudukan seorang wali adalah sesama wali itu sendiri.
 
Semasa menjadi presiden Indonesia, Gusdur sangat rajin menjalin silaturrohim dengan pemimpin negara lain, satu kebiasaan baik yang telah dikembangkan sejak sebelum beliau menjadi presiden kepada masyarakat.
Salah satu lawatan pentingnya Gusdur adalah ke India di awal Februari tahun 2000, setelah perjalanan panjang dari Eropa. Di negeri yang dialiri sungai Gnggai ini, Gusdur bertemu dengan Perdana Menteri Atal Behari Vejpaye dan Sonia Gandhi dan menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Jawaharlal Nehru.
Perjalanan panjang keliling Eropa dan pulangnya melewati India dan melanjutkan ke Korea Selatan ini menggunakan pesawat kepresidenan, yang tentu saja memiliki standar keamanan dan pelayanan yang terbaik untuk orang paling penting di Indonesia.
Pada kunjungan tersebut, ketika pesawat udara mendekati New Delhi, terdapat awan yang sangat gelap yang menutupi bandar udara sehingga tidak mungkin untuk mendarat di bandara Internasional India Gandhi New Delhi, sehingga direncanakan mendarat di bandara lain terdekat sebagai alternatif.
Bagi seorang presiden dengan jadwal yang sudah diatur secara ketat karena terbatasnya waktu, kondisi ini tentu akan membuat rencana kegiatan menjadi berantakan. Di tengah-tengah situasi seperti itu, tiba-tiba terjadi sebuah fenomena alam yang sangat ajaib, tiba-tiba saja langit terbuka, sehingga pesawat bisa melewati awan, dan anehnya setelah mendarat dengan selamat, langit kembali tertutup awan hitam.
Kisah ini disampaikan oleh pilot pesawat kepresidenan yang sedang bertugas pada saat itu, kepada adik Gusdur, Umar Wahid yang merasa takjub dengan kejadian tersebut.
“ ini betulan atau tidak, tapi pilot tersebut mengatakan dalam karirnya sebagai pilot, ia tidak pernah mengalami kondisi seperti itu,” katanya.
Sebagai pilot kepresidenan, tentu saja telah dipilih orang dengan jam terbang tinggi dan kemampuan terbaik, kondisi seperti itu merupakan fenomena alam yang aneh yang baginya juga luar biasa dan tak terlupakan.

No comments:

Post a Comment

Janji Allah Bagi Orang Yang Menikah

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Diantara janji Allah bagi orang yang menikah, Allah janjikan kecukupan untuk me...