Sunday, July 30, 2017

Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari, Ulama Panutan Ummat



Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari, Ulama Panutan Ummat

Dalam kehidupan Pesantren Perilaku Ta'dzim (rasa hormat) pada guru sangat di junjung tinggi. Seorang santri yang baik adalah dia yang mampu memulyakan gurunya tanpa ada maksut, yaitu sikap kepura-puraan. Seorang santri selalu ikhlas melakukan apa saja yang dikehendaki maupun menyelesaikan kegundahan sang guru. Sebuah kisah, pernah suatu hari Syaikhona KH. Cholil Bangkalan sedang gundah hatinya. Kegundahan itu tidak bisa disembunyikan di hadapan santrinya. Mbah Hasyim Asy'ari yang saat itu masih nyantri tidak tega melihat guru nya gundah, lalu Mbah Hasyim bertanya pada KH. Cholil apa gerangan yang menyebabkan dirinya sangat sedih. Ternyata cincin bu Nyai Cholil yang sangat disenanginya jatuh kedalam septic-tank. Mendengar curahan sang guru, Mbah Hasyim tidak segan - segan membersihkan septic-tank untuk mencari cincin yang di maksut.Ternyata cincin yang dicari berhasil didapat dan berhasillah pula mbah Hasyim menghilangkan kesedihan KH. Cholil. Contoh sikap yang dilakukan oleh mbah Hasyim, saat ini sangat sulit ditemui. sikap ta'dzim yang demikian mulai dianggap sebagai kenaifan yaitu bentuk primordial. Setelah KH. Hasyim Asy'ari mendirikan pesantren di daerah Tebuireng, Jombang, kekondangannya sabagai Kiai yang alim dan kharismatik terdengar seantero negri. sehinggga tak ayal banyak orang berbondong - bondong untuk berguru pada Mbah Hasyim. Pada suatu saat ada rombongan yang berduyun-duyun menemui mbah Hasyim untuk diterima sebagai santrinya dan diantara rombongan itu terdapat beberapa kiai yang menjadi pengasuh di pesantren tempat mbah Hasyim nyantri. melihal hal yang denmikian mbah Hasyim menolak maksutnya menjadi santri mbah Hasyim. Namun karena di paksa akhirnya mbah Hasyim bersedia menerimanya tapi dengan syarat para kiai itu dilarang untuk mencuci baju dan memasak serta dilarang memanggil mbah Hasyim dengan sebutan kiai. pada suatu malam terdapat seseorang yang mengambil mengumpulkan baju-baju kotor para kiai untuk dicuci. sekelebatan salah satu kiai terbangun dan melihat seseorang mirip mbah Hasyim sedang mengumpulkan baju - baju kotor. karena penasarannya kiai itu bangun dan mengikuti arah seorang yang tadi mengambil baju. setelah didekati dugaannya benar bahwa orang yang sedang mengambil baju kotor dan dicucinya itu tidak lain adalah mbah Hasyim sendiri. mendapati hal demikian, kiai itu menangis melihat ke tawadlu'an KH. Hasyim Asy'ari. Mbah KH. Hasyim Asy'ari merupakan rool model orang - orang se-antero negri khususnya para Nahdliyin. Para Nahdliyin menjulukinya sebagai Hadratussyaikh yaitu mahaguru. Mbah Hasyim Asy'ari adalah putra dari Kiai Asy'ari dari Demak dengan Nyai Halimah binti Kiai Usman. Melihat nasab dari pihak ayah, Mbah Hasyim masih keturunan syaikh Maulana Ishaq hingga sampai kepada Imam Ja'far Shadiq bin Muhammad Baqir. adapun dari pihak ibu, beliau masih keturunan Raja Brawijaya VI.


No comments:

Post a Comment

Janji Allah Bagi Orang Yang Menikah

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Diantara janji Allah bagi orang yang menikah, Allah janjikan kecukupan untuk me...