Sunday, July 30, 2017

TIGA HIDAYAH



TIGA HIDAYAH

Hidayah itu tidak seperti obat sakit kepala, yang bisa dibeli di toko-toko atau warung-warung. Oleh sebab itu, kita harus betul-betul memahami hidayah tersebut, yang dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu:
1. HIDAYAH CHISSIYAH (hidayah melalui panca indra), hidayah chissiyah ini, bisa kita dapatkan dengan cara membuka panca indra, untuk menerima pendapat orang lain. Khususnya pendapat Muhammad rosululloh. Karena, tidak mungkin kita mendapatkan hidayah, tanpa kita menutup panca indra dari hal-hal yang negatif, dan membukanya untuk hal-hal positif. Dan inilah yang diisyaratkan dari ayat
اهدنا الصراط المستقيم
Tunjukanlah kami jalan yang lurus.
Ayat ini, ada seorang wali jawa yang mena,wilkan dengan filsafat jawa berikut ini:
ONO TONTONAN OJO DITONTON, ONO PENGRUNGON OJO DIRUNGU, ONO AMBON-AMBON OJO DIAMBU, ONO SENGGOLAN OJO DISENGGOL, ONO ROSO OJO DIROSO, SING KENCENG GONDELAN WATON, GODONG KENCUR DISUSUPI.
Artinya, ada penglihatan yang mengandung ma'siat dan dosa, janganlah kamu melihatnya, ada suara yang mengandung ma'siat dan dosa, janganlah kamu mendengarkannya, ada aroma yang mengandung ma'siat dan dosa, janganlah kamu menciumnya, ada sesuatu yang bisa disentuh, tetapi mengandung ma'siat dan dosa, janganlah kamu menyentuhnya, ada rasa sombong, takabur, merasa benar sendiri, merasa pandai sendiri, merasa baik sendiri. Ringkasnya, keakuan kamu sangat tinggi, janganlah kamu merasakan semua rasa itu. Karena, rasa tersebut bukan rasa manusia, tetapi rasa syetan dan rasa iblis. Sebab manusia yang sesungguhnya, ialah manusia yang berprinsip sing kenceng gondelan waton. Ya'ni, manusia yang berprinsip mengesakan Alloh Ta'ala, yang dibuktikan dengan cara godong kencur disusupi. Yaitu, menunaikan solat lima waktu yang difardlukan, dan melaksanakan segala yang diperintahkan, serta menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya, dan semua itu bisa terjadi, jika bisa menerapkan HIDAYAH CHISSIYAH.
2. HIDAYAH QUR,ANIYAH ( Hidayah melalui Al-Qur,an). Setelah kita membuka panca indra untuk menerima pendapat orang lain. Khususnya, pendapat Muhammad rosululloh, maka kita menjadi mudah untuk menerima ajaran Al-Qur,an, yang menjadi pedoman bagi semua manusia, dan menjadi hidayah serta rohmat bagi yang meyakininya. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini:
هذا بصاءر للناس وهدى ورحمة لقوم يوقنون
Yang bertekuk lutut (Al-Jāthiyah):20 - Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
Ayat ini sangat jelas, dalam memberikan ketegasan, bahwa Al-Qur,an itu, bisa menjadi hidayah, jika kita betul-betul meyakininya. Oleh sebab itu, mari kita yakini Al-Qur,an tersebut, dengan cara membacanya di setiap saat, dan menerapkan akhlak-akhlak dari setiap qodliyahnya, sehingga kita betul-betul bisa membuktian, bahwa Al-Qur,an adalah sebagai hidah, yang disebut HIDAYAH QUR,ANIYAH.
3. HIDAYAH MUJAHADAH ( Hidayah kesungguh-sungguhan). Hidayah ini, dijelaskan dalam ayat berikut ini:
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلناوان اللهلمع المحسنين
Laba-laba (Al-`Ankabūt):69 - Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Ayat ini dapat kita simpulkan, sesungguhnya orang-orang yang mujahadah, dalam mencari ridlo Alloh. Baik dalam urusan duniawi, maupun urusan ukhrowi, adalah mereka mendapatkan hidayah dari Alloh, yang disebut dengan HIDAYAH MUJAHADAH.
Demikian tiga hidayah, yang ditulis secara singkat, mudah-mudahan bermanfaat. Amiin Ya Man lahul ismul a'dhomul makhshuushu bina.

No comments:

Post a Comment

Janji Allah Bagi Orang Yang Menikah

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Diantara janji Allah bagi orang yang menikah, Allah janjikan kecukupan untuk me...